Header Ads

ads header

Breaking News

ASAM DAN BASA

 ASAM DAN BASA

Senyawa asam dan basa telah diguakan secara luas dalam berbagai bidang, misalnya industri makanan, pertanian, otomotif, hingga farmasi (obat). Asam asetat atau asam cuka dengan rumus kimia CH3COOH, telah dikenal luas sebagai pemberi rasa asam pada makanan, khususnya untuk membuat acar, manisan buah, memberi rasa asam pada bakso, atau sekedar dipakai untuk mengawetkan makanan.

Asam asetat atau asam cuka merupakan asam organik yang dikenal sejak lama sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah makan menggunakan cuka sebagaimana hadits yang diceritakan dari Jabir bin ‘Abdillah, ia berkata:

Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada keluarganya tentang lauk, kemudian mereka menjawab, ”Tidak ada lauk selain cuka”, Nabi kemudian memintanya dan makan dengan lauk tersebut, dan berkata, ”Sebaik-baik lauk adalah cuka, sebaik-baik lauk adalah cuka” (HR. Muslim)

Dari hadits tersebut menunjukkan bahwa cuka termasuk makanan yang halal. Tetapi, cuka yang halal dikonsumsi adalah cuka makan yang dibuat dari buah-buahan seperti kurma, apel, anggur, pisang, pepaya, air tebu, atau bahan lain yang mengandung glukosa yang disimpan atau diperam dalam jangka masa tertentu. Penyimpanan jus buah akan merubahnya menjadi alkohol, kemudian menjadi asam asetat, yang akhirnya menjadi khal yang dalam bahasa Inggris disebut vinegar.

Tetapi, jika asam cuka tersebut dibuat dari khomr yang diolah menjadi cuka (dengan tangan manusia), maka itu tidak dibolehkan. Hal ini sesuai hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:


               

Dari Anas bin Malik, bahwasanya Abu Tholhah pernah bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai anak yatim yang diwarisi khomr.  Lantas Nabi bersabda, Musnahkan khomr tersebut.”  Lalu Abu Tholhah bertanya, Bolehkah  aku mengolahnya menjadi cuka?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak boleh.” (HR. Abu Daud).

Sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyebutkan "Sebaik-baik lauk adalah cuka” merupakan bentuk ungkapan kesyukuran atas apa-apa yang telah dianugerahkan kepada manusia. Tentu saja pada waktu itu, masih banyak lauk lain yang jauh lebih baik dari cuka, misalnya daging, roti, kurma, keju, sayur mayur, dan sebagainya. Lalu mengapa Rasul justru mengatakan, cukalah lauk yang terbaik? Itulah ungkapan kesyukuran.

Allah SWT telah menciptakan berbagai zat yang bermanfaat bagi manusia. Di antara zat tersebut memiliki sifat-sifat unik, salah satunya sifat asam dan basa. Dengan kekhasan sifat ini, zat-zat tersebut memberikan manfaat yang luas bagi manusia. Maka, mensyukuri karunia Allah SWT tersebut menjadi kewajiban bagi setiap orang yang beriman

               

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yangKami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah” (Q.S. Al-Baqarah: 172)


BAHAN BACAAN 

LKPD

Ulangan Harian 

Tidak ada komentar