KB. LARUTAN PENYANGGA
Pengertian Larutan Penyangga
Photo by Chokniti Khongchum on PexelsLarutan penyangga adalah jenis larutan yang dapat mempertahankan pH yang stabil ketika terjadi penambahan asam atau basa. Larutan ini terdiri dari asam lemah atau basa lemah serta garam yang merupakan hasil dari reaksi antara asam dan basa tersebut. Penggunaan larutan penyangga sangat penting dalam berbagai aplikasi industri, seperti dalam pembuatan makanan, farmasi, dan pemurnian air.
Fungsi dan Manfaat Larutan Penyangga
Photo by Pixabay on PexelsLarutan penyangga memiliki beragam fungsi penting dalam berbagai aplikasi industri. Salah satu fungsi larutan penyangga adalah dalam pembuatan makanan.
Dalam proses pembuatan makanan, larutan penyangga digunakan untuk mempertahankan pH pada berbagai produk makanan, seperti sosis, keju, dan minuman ringan. Selain itu, larutan penyangga juga digunakan dalam pembuatan obat-obatan untuk mempertahankan stabilitas pH dari berbagai jenis obat.
Sifat Larutan Penyangga
Photo by Polina Tankilevitch on PexelsLarutan penyangga memiliki sifat sebagai buffer, sehingga dikenal juga sebagai larutan buffer. Sebagaimana sifat larutan penyangga yang mampu menetralkan kelebihan asam atau basa yang ditambahkan, larutan buffer adalah larutan yang juga memiliki kemampuan untuk menjaga kestabilan pH dalam larutan.
Sifat menetralkan ini terjadi karena stabilnya konsentrasi ion hidrogen (H+) pada larutan penyangga ketika terjadi penambahan asam atau basa. Dengan kata lain, keseimbangan tersebut disebabkan oleh adanya reaksi antara asam lemah dengan basa kuat atau basa lemah dengan asam kuat di dalam larutan.
Jenis dan Contoh Larutan Penyangga
Photo by RF._.studio on PexelsLarutan penyangga terdiri dari dua jenis. Satu jenis larutan penyangga adalah larutan penyangga asam, sedangkan satu jenis lainnya adalah larutan penyangga basa.
Jenis larutan penyangga asam terdiri dari asam lemah dan garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam lemah. Contoh larutan penyangga asam adalah asam asetat dan natrium asetat. Asam asetat (CH3COOH) adalah asam lemah yang dapat bereaksi dengan natrium hidroksida (NaOH) membentuk natrium asetat (CH3COONa) dan air (H2O). Natrium asetat memiliki kemampuan untuk menetralkan asam dan menjaga pH tetap stabil.
Jenis larutan penyangga basa terdiri dari basa lemah dan garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah. Contoh larutan penyangga basa adalah amonia (NH3) dan amonium klorida (NH4Cl). Amonia merupakan basa lemah yang bereaksi dengan asam klorida (HCl) membentuk amonium klorida (NH4Cl) dan air (H2O). Amonium klorida dapat menetralkan basa dan menjaga pH tetap stabil.
Prinsip Kerja Larutan Penyangga
Photo by Kindel Media on PexelsPrinsip kerja larutan penyangga adalah terbentuknya keseimbangan antara asam lemah dan basa kuat atau basa lemah dan asam kuat. Ketika asam atau basa ditambahkan ke dalam larutan penyangga, maka akan terjadi perubahan keseimbangan tetapi konsentrasi ion hidrogen (H+) tetap stabil. Hal ini diakibatkan oleh adanya reaksi kimia yang terjadi antara asam atau basa dengan garam yang ada dalam larutan penyangga. Reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut:
Asam lemah + basa kuat --> garam + air Basa lemah + asam kuat --> garam + air
Contoh reaksi pada larutan penyangga asam adalah sebagai berikut:
CH3COOH + NaOH -->CH3COONa + H2O
Contoh reaksi pada larutan penyangga basa adalah sebagai berikut:
NH3 + HCl -->NH4Cl + H2O
(Sumber : https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/mengenal-apa-itu-larutan-penyangga)
BAHAN BACAAN LARUTAN PENYANGGA
LKPD SEMESTER GENAP
Tidak ada komentar